Hingga perdagangan akhir pasar valas sesi Asia Jumat siang (22/04), mayoritas kurs kawasan Asia alami tekanan dari dollar AS setelah awal sesi masih kuat. Dollar kembali digemari oleh fokus pasar terhadap prospek kenaikan Fed rate.
Meskipun rupiah terus menyusut, namun semangat asing banjiri bursa terus berlangsung hingga membentuk net buy sebesar Rp131 miliar setelah diawal perdagangan sempat mencapai Rp67 miliar. Aksi investor asing ini memberi support tambahan pada laju IHSG yang siang ini terpantau menguat 0,01% ke posisi 4903.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,33% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13196/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13165/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI, rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13169 dari hari sebelumnya 13182 pada hari Kamis (21/04), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13235 dari posisi 13248 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs rupiah hingga akhir pasar spot hari ini akan melemah hingga akhir perdagangan sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13205 resistance 13145 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens