Harga minyak mentah turun pada perdagangan sesi Asia Senin pagi (25/04) tertekan aksi ambil untung para pedagang setelah tiga minggu kenaikan dan sebagai lonjakan dolar AS akhir pekan lalu menekan harga.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun sekitar setengah dolar, atau 1,2 persen, pada $ 43,22 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent untuk kontrak bulan depan diperdagangkan pada $ 44,66 per barel pada 0043 GMT, turun 45 sen, atau 1 persen, dari posisi terakhir mereka.
Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik; Melonjak Tiga Minggu Berturut
Data pasar menunjukkan bahwa jumlah posisi terbuka perkiraan pada kenaikan harga WTI naik ke level sejak bulan Juni 2015 pekan lalu. Pada saat yang sama, jumlah penawaran yang diambil dalam ekspektasi penurunan harga jatuh dekat dengan terendah 2016 dan tingkat terakhir pada kuartal kedua tahun lalu.
Sebuah lonjakan dolar AS pada hari Jumat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada harapan bahwa Jepang akan lebih memperluas pelonggaran moneter yang agresif melalui suku bunga negatif, juga menekan harga minyak.
Dolar AS yang lebih kuat, di mana minyak diperdagangkan, membuat impor bahan bakar untuk negara-negara yang menggunakan mata uang lain yang lebih mahal, berpotensi memukul permintaan.
Awal penurunan harga minyak Senin terjadi meski penurunan di perhitungan kilang minyak AS yang membawa penurunan selama seminggu kelima berturut-turut dan ke tingkat sejak bulan November 2009.
Sebanyak 343 kilang pengeboran minyak baru minggu lalu. Yang membandingkan ke lebih 700 saat ini pada tahun lalu, menurut perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat.
Perusahaan energi telah mengurangi banyak pengeboran minyak dan gas sejak runtuhnya pasar minyak mentah yang dimulai pada pertengahan 2014, menurunkan harga sebanyak 70 persen ke posisi terendah 13-tahun awal tahun ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi merosot kembali dengan kekuatiran terhadap kekenyangan pasokan global. Juga perlu diperhatikan juga pergerakan dollar AS yang dapat mempengaruhi harga minyak. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 42,75-$ 42,25, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 43,75-$ 44,25.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang