Mengakhiri perdagangan pasar valas hari Selasa (26/04), rupiah yang dibuka melemah kesulitan keluar dari zona merah oleh tekanan jual asing terhadap dananya di negara emerging market jelang pengumuman Fed rate dan juga BOJ rate hari Kamis nanti. Kedua bank sentral ini diperkirakan akan mengecewakan pasar keuangan dimana Fed belum akan naikkan suku bunganya sedangkan BOJ justru akan melonggarkan kebijakan moneternya.
Bergerak negatifnya rupiah sepanjang hari membuat dana asing banyak keluar dari bursa saham dengan net sell tercetak sebanyak Rp812 miliar lebih. Akibatnya aksi investor asing ini menekan kembali IHSG yang anjlok 1,8% ke posisi 4814.
Lihat: IHSG 26 April Berakhir Negatif Tergerus Profit Taking Investor Asing
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13205/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13210/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI, rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13215 dari hari sebelumnya 13235 pada hari Senin (25/04), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13281 dari posisi 13301 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak bearish oleh proyeksi pelemahan dollar diakhir perdagangan malam ini.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens