Rupiah Selasa Tertekan Sikap FED dan BOJ Pekan Ini

483

Mengakhiri perdagangan  pasar valas hari Selasa (26/04), rupiah yang dibuka melemah kesulitan keluar dari zona merah oleh tekanan jual asing terhadap dananya di negara emerging market jelang pengumuman Fed rate dan juga BOJ rate hari Kamis nanti. Kedua bank sentral ini diperkirakan akan mengecewakan pasar keuangan dimana Fed belum akan naikkan suku bunganya sedangkan BOJ justru akan melonggarkan kebijakan moneternya.

Bergerak negatifnya rupiah sepanjang hari  membuat dana asing banyak keluar dari bursa saham dengan  net sell tercetak sebanyak Rp812 miliar lebih.  Akibatnya aksi investor  asing ini menekan kembali IHSG yang  anjlok 1,8% ke posisi 4814.

Lihat:      IHSG 26 April Berakhir Negatif Tergerus Profit Taking Investor Asing

Pergerakan kurs Rupiah  di pasar spot sore  ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13205/US$ setelah  dibuka kuat pada level Rp13210/US$.  Dari sisi kurs jisdor  dan  kurs BI, rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya. 

Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13215 dari hari sebelumnya 13235 pada hari Senin (25/04),  sedangkan kurs transaksi antar bank menguat  ke posisi 13281   dari posisi 13301   perdagangan sebelumnya.

Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari,  analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah   berpotensi bergerak bearish oleh proyeksi pelemahan dollar   diakhir perdagangan malam ini.

 

 

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here