Bulan April Deflasi 0,45 Persen, Tertinggi Sejak Tahun 2000

928

Indeks Harga Konsumen Indonesia bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Deflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2000, demikian dinyatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin di Jakarta, Senin (02/05).

BPS menyatakan bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yaitu yang pertama pada kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, di antaranya padi-padian termasuk beras, daging, ikan segar dan ikan olahan, telur, dan bumbu-bumbuan.

indonesia-inflation-rate-mom (3)

Yang kedua untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen, yang didorong penurunan tarif dasar listrk (TDL).

Untuk yang ketiga adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,60 persen. Penurunan kelompok pengeluaran ini diakibatkan penurunan tarif angkutan dalam kota maupun antar-kota didorong penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

Lihat : Berita Ekonomi Sepekan : Pembangunan Keuangan, Revitalisasi Pasar Hingga Paket Kebijakan Ekonomi XII

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,35 persen; kelompok sandang 0.22 persen; kelompok kesehatan 0,31 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2016 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,60 persen.

Komponen inti pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2016 sebesar 0,96 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,41 persen.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here