IHSG 3 Mei Berakhir Naik Tipis, Aksi Profit Taking Asing Menahan Kenaikan

691

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (03/05) berakhir naik tipis 0,08 persen pada 4812.26. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 juga ditutup naik tipis 0,07% ke posisi 827.19. Penguatan IHSG terpicu aksi beli saham investor lokal.

Namun aksi beli saham investor lokal pada perdagangan saham hari ini terus dibayangi oleh aksi profit taking investor asing, sehingga menahan kenaikan IHSG lebih tinggi.

Aksi beli saham investor lokal memanfaatkan penurunan saham-saham pada perdagangan kemarin, juga didukung penguatan bursa Wall Street dan optimisme ekonomi Indonesia.

Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Senin, terbantu penurunan indeks dolar AS. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,66 persen, di 17,891.16, dengan kenaikan tertinggi saham Home Depot. Indeks S & P 500 ditutup naik 0,78 persen, pada 2,081.43, dengan sektor konsumen memimpin semua sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup naik 0,88 persen, pada 4,817.59.

 Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Setelah Indeks Dollar AS Melemah

Bursa Asia pagi ini dibuka positif mengikuti penguatan bursa Wall Street. Terpantau Indeks ASX 200 naik 0,52 % pada 5.270,40 terdorong penguatan saham keuangan. Indeks Kospi naik 0,41% pada 1.986,28. Sedangkan bursa Jepang libur hari ini memperingati Hari Konstitusi Jepang.

Penguatan IHSG juga didukung oleh penguatan ekonomi Indonesia setelah inflasi turun atau terjadi deflasi. Indeks Harga Konsumen Indonesia bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Deflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2000, demikian dinyatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin di Jakarta, Senin (02/05).

BPS menyatakan bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yaitu yang pertama pada kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, di antaranya padi-padian termasuk beras, daging, ikan segar dan ikan olahan, telur, dan bumbu-bumbuan.

Lihat : Bulan April Deflasi 0,45 Persen, Tertinggi Sejak Tahun 2000

Penguatan IHSG juga terdukung meningkatnya aktifitas manufaktur Indonesia. Kemajuan ekonomi Indonesia diperpanjang sampai April, dengan kenaikan kuat dalam masuknya pesanan baru memimpin produsen untuk meningkatkan produksi lagi. Bisnis menambahkan pekerja tambahan lebih dari sebulan dan juga membeli lebih banyak barang. Meskipun demikian, ada tanda-tanda peningkatan kapasitas berlebih, karena tingkat kerja menurun pada tingkat yang lebih tajam.

Sementara itu, tingkat persediaan yang menumpuk, dengan tekanan inflasi tetap lemah. Disesuaikan dengan faktor musiman, Nikkei Indonesia Purchasing Managers ‘Manufacturing Index (PMI) – indeks pengukur yang dirancang untuk memberikan angka tunggal dari manufaktur kondisi bisnis -adalah naik dari 50,6 pada bulan Maret mencapai tertinggi 21-bulan menjadi 50,9 pada April.

Lihat : Aktifitas Manufaktur Indonesia April Tertinggi 21 Bulan

IHSG sore ini didukung oleh 3 sektor yang negatif, dengan penguatan tertinggi pada sektor Keuangan yang naik sebesar 1,20%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 152 saham menguat, sedangkan 159 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 4,54 miliar saham dengan nilai mencapai 4,95 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 229.481 kali.

Lihat : IHSG 3 Mei Sesi 1 Dikuatkan Aksi Beli Saham Investor Lokal

Hingga akhir perdagangan sore ini aksi profit taking investor asing terus berlanjut. Tercatat sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 611,65 miliar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan aksi beli saham asing dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4781-4749, dan kisaran Resistance 4845-4877.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here