Mengakhiri perdagangan pasar valas hari terakhir pekan ini (4/05), rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya berakhir dalam tekanan jual cukup besar terhadap dollar AS. Sepanjang hari perdagangan forex, dollar AS kuasai semua kurs global oleh sikap pelaku pasar yang khawatir dengan kondisi ekonomi banyak negara besar.
Lihat: Inilah Penyebab Dollar AS Dapat Bangkit Dari Jurang 16 Bulan
Pergerakan negatif rupiah sepanjang perdagangan hari ini melancarkan aksi asing untuk tarik dana mereka dari bursa saham, sehingga tercetak net sell Rp366 miliar. Tekanan jual cukup besar investor asing ini berusaha lemahkan laju IHSG, namun penutupan terpantau naik tipis 0,2% ke posisi 4823.
Lihat: IHSG 4 Mei Berakhir Naik Dengan Harapan Stimulus Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,56% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13261/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13234/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Senin diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13264 dari posisi 13162 perdagangan hari Selasa (3/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperlemah ke posisi 13312 setelah perdagangan sebelumnya 13228.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif sekalipun akhir perdagangan forex pekan ini dollar menguat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens