Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik; Mingguan Turun 3 Persen

757

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat karena sentimen penurunan jumlah kilang minyak dan penurunan produksi, dan pelemahan dollar AS yang sempat terjadi setelah merosotnya data Nonfarm Payroll AS. Namun secara mingguan berakhir lebih rendah setelah kenaikan beruntun empat minggu.

Pada hari Jumat, Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di ladang minyak AS turun 4 menjadi total 328 pada minggu sebelumnya. Pada saat ini tahun lalu, pengebor memiliki 668 kilang minyak.

Sebuah kebakaran di wilayah pasir minyak Kanada telah menyusutkan produksi minyak mentah pada hari ketiga dan laporan dari serangan militan pada platform Chevron di wilayah Niger Delta yang kaya minyak Nigeria juga mendukung harga, kata analis.

Kenaikan harga minyak mentah juga terjadi setelah rilis data Nonfarm Payroll AS merosot, dimana ekonomi AS menambahkan jumlah paling sedikit pekerjaan dalam tujuh bulan pada bulan April, meningkatkan keraguan tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun. Hasil ini sempat melemahkan dollar AS sehingga menaikkan harga minyak mentah.

Lihat : Nonfarm Payrolls AS Turun Terendah 7 Bulan, Akankah Menghambat Kenaikan Suku Bunga?

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 34 sen lebih tinggi, atau 0,8 persen, pada $ 44,66, tapi ditutup lebih rendah selama seminggu, turun sekitar -3,0 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen menjadi $ 45,25 per barel. Minyak mentah Brent berjangka telah naik 64 persen sejak mencapai level terendah 13-tahun pada pertengahan Januari dan sebanyak 20 persen selama empat minggu terakhir. Namun minggu ini turun sekitar -6,0 persen.

Penurunan secara mingguan terjadi setelah profit taking oleh investor di awal minggu, setelah di bulan  April memperoleh kenaikan 20 persen atau lebih pada kedua patokan minyak mentah.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tergerus Penguatan Dollar AS

Setidaknya 720.000 barel per hari (bph) dari kapasitas produksi minyak mentah Kanada terhenti produksinya setelah kebakaran hutan melanda kota minyak Fort McMurray di Alberta dan memaksa evakuasi pekerja dan pemangkasan produksi atau penutupan kilang minyak di sekitar selusin fasilitas utama.

Sementara sebagian besar wilayah pasir minyak yang ke utara kota, fasilitas Long Lake CNOOC Nexen dan proyek Hangingstone Athabasca Oil di selatan dari Fort McMurray berada dalam bahaya, menurut pejabat resmi. Kedua fasilitas telah dievakuasi.

Di Nigeria, serangan pada platform Chevron di Delta Niger dilakukan oleh kelompok yang sama yang di belakang serangan Februari pada pipa Shell yang menyebabkan penutupan terminal ekspor 250.000 barel per hari Forcados.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi naik dengan setnimen kekuatiran penurunan produksi, namun perlu diperhatikan jika dollar AS terealisir melemah setelah pelemahan Nonfarm Payrolls AS, maka akan semakin menguatkan harga minyak mentah. Harga diperkirakan menembus kisaran Resistance $ 45,20-$ 45,70, dan jika turun akan menembus kisaran Support $ 44,20-$ 43,70.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center

Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here