Mengakhiri perdagangan pasar valas hari pertama pekan ini (16/05), rupiah yang dibuka melemah dari perdagangan sebelumnya berakhir kuat dalam zona hijau oleh retreat dollar AS yang dipicu kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi global sehingga memburu aset safe haven. Selain itu rupiah diperkuat oleh data ekonomi yang positif yaitu ekspor bulan April yang meningkat sehingga menambah surplus perdagangan bulan tersebut.
Kuatanya rupiah sepanjang perdagangan hari ini tidak mampu memberikan keuntungan bagi bursa saham, dimana asing tarik modal cukup besar hingga tercetak net sell Rp592 miliar. Keluarnya dana asing cukup besar ke bursa saham membuat laju IHSG sepanjang hari dalam zona merah dengan penurunan 0,6% ke posisi 4732.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13310/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13358/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13328 dari posisi 13311 perdagangan hari Jumat(13/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperlemah ke posisi 13395 setelah perdagangan sebelumnya 13378.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari masih berpotensi terjadi penguatan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif dengan ekspektasi akhir perdagangan forex hari ini dollar melemah.