Penguatan Dollar AS Dan Data Tiongkok Penggerak Pasar

649

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat, dengan indeks Dow Jones dan S & P 500 membukukan penurunan beruntun mingguan ketiga pertama mereka sejak Januari. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,05 persen, di 17,535.32, dengan penuruna  tertinggi saham Wal-Mart . Indeks S & P 500 ditutup turun 0,85 persen, pada 2,046.49, dengan sektor keuangan memimpin semua 10 sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 19,66 poin, atau 0,41 persen, pada 4,717.68.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed dengan investor mencerna pelemahan bursa Wall street dan data ekonomi Tiongkok yang dirilis akhir pekan kemarin. Terpantau Indeks Nikkei naik 1,11% pada 16.594,08  terpicu pelemahan Yen. Indeks ASX 200 naik 0,47 % pada 5.353,90 terbantu kenaikan saham penambang besar. Indeks Kospi turun 0,11% pada 1.964,74.

Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat, jatuh karena penguatan dolar AS. Harga minyak mentah berjangka WTI berakhir turun 1,1 persen, pada 46,21 dollar per barel. Pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi turun dengan penguatan dollar AS.

Sedangkan Harga Emas ditahan kenaikannya pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat karena dolar AS yang kuat setelah data penjualan ritel AS mencapai tertinggi sejak Maret 2015. Harga Emas naik 0,72 persen pada 1,272.26 dolar per tory ons. Untuk perdaganganselanjutnya harga emas berpotensi tertekan penguatan dollar AS,.

Dari pasar valas, Dolar AS mencapai tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang pada hari Jumat setelah lonjakan penjualan ritel AS mencapai tertinggi sejak Maret 2015.
EURUSD turun 0.62% pada 1.1305. GBPUSD turun 0.64 % pada 1.4356.  USDJPY turun 0.34 %, pada 108.61. Penguatan Dollar AS diperkirakan akan terus berlanjut.

Dari pasar modal Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (13/05) berakhir turun 0,87 persen pada 4761.72. Pelemahan IHSG terdorong aksi beli saham investor asing yang dipicu pelemahan bursa global. Secara mingguan IHSG telah turun -1,3 persen. IHSG selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi pelemahan bursa global namun diharapkan datang penguatan dari optimisme ekonomi Indonesia. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 4713-4737, dan resisten 4795-4827. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ANTM, TLKM, BMRI dan SMGR.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati adalah data indikator ekonomi Tiongkok : Produksi Industri, Retail Sales, Fixed Asset Investment dan juga data perdagangan, ekspor, impor April Indonesia.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here