Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa kemarin, di tengah kenaikan harga minyak, setelah kekhawatiran baru investor tentang kebijakan Fed untuk kenaikan suku bunga bergerak lebih awal daripada perkiraan. Dow Jones turun 1,02% ke 17529,98 dipengaruhi melemahnya saham Home Depot, S&P500 turun 0,94% ke 2047,21 pengaruh melemahnya saham sektor konsumen serta Nasdaq turun 1,25% ke 4,715.73.
Perdagangan bursa saham Asia pagi ini dibuka lebih rendah terpengaruh pelemahan bursa Wall Street, Nikkei turun 0,48% ke 16573,32. ASX 200 turun 0,77% ke 5354,30 serta Kospi turun 0,76% ke 1953,16.
Dari pasar komoditas, harga emas pada akhir perdagangan Selasa kemarin meningkat sebesar 0,36% ke 1,278.06 dollar per troy ons pengaruh melemahnya bursa saham AS.
Sedangkan harga minyak mentah WTI mencapai level tertinggi tujuh bulan pada akhir perdagangan Selasa kemarin naik sebesar 1,2% pada posisi 48,31 dollar per barel terpicu sentimen penurunan produksi dengan perkiraan persediaan minyak mentah AS yang lebih rendah dan kebakaran hutan yang mengancam lagi pasokan minyak Kanada, tetapi menahan beberapa keuntungan karena potensi untuk produksi Libya yang tinggi.
Dari pasar valas, menguatnya dollar AS tiga minggu terhadap Yen pengaruh menanti data produk domestik bruto Jepang, EURUSD turun 0,06% ke level 1.13126. GBPUSD naik 0,43% ke level 1.44610. USDJPY naik 0,10% ke level 109.129.
Dari pasar modal Indonesia, pada akhir perdagangan Selasa kemarin IHSG turun tipis 0,05% pada posisi 4729,15. Secara fundamental tekanan masih akan berlanjut seiring buruknya kinerja bursa saham AS dan juga pergerakan harga minyak mentahdan emasyang melesat. Potensi rebound didapat dari posisi rupiah yang cukup kuat dan juga harga saham-saham besar yang sudah lama jatuh. Hari ini IHSG diperkirakan akan di kisaran support 4703-4716 dan kisaran resistance 4744-4759. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : AKRA, BMRI, PTPP dan SMGR.
Editor : Asido Situmorang