Sejak kebijakan baru dari Ditjen Pajak untuk keterbukaan data transaksi perbankan tanggal 22 Maret 2016, banyak nasabah yang menutup kartu kreditnya di PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bahkan jumlah yang menutup kartu kredit per bulan April 2016 lalu alami peningkatan hingga 300 persen. Meskipun kebijakan Ditjen Pajak ini bukan menjadi alasan utama menutup kartu kreditnya, namun masalah tunggakan bayaran yang bermasalah juga jadi penyebabnya.
Penjelasan BBCA untuk penutupan kartu kredit ini menjadi salah satu sentimen negatif bagi laju saham di bursa, pasalnya dengan penutupan kartu kredit ini menimbulkan kerugian yang harus ditanggung perseroan. Sebagai informasi, kebijakan baru pemerintah tersebut akan melihat data transaksi harian dari setiap nasabah bank tersebut.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (18/05), saham BBCA dibuka lemah pada posisi 12900 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 13000. Volume perdagangan saham baru mencapai 33 ribu lot saham dengan net sell asing mencapai Rp6,5 miliar
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBCA perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun di area tengahnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar menunjukan pergerakan BBCA dalam konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 12880 hingga target resistance di level 13105.