Hingga perdagangan akhir pasar spot valas sesi Asia Kamis siang (19/05), kurs rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya semakin terpukul melawan kekuatan dollar AS yang sejak pagi kuasai pasar. Dollar AS kembali kuasai pasar valas global oleh fundamentalnya yang kuat pasca risalah pertemuan FOMC bulan lalu.
Merespon pergerakan negatif kurs rupiah hingga siang ini di bursa saham, aksi jual saham investor asing semakin bertambah hingga tercetak net sell sebesar Rp662 miliar. Aksi investor asing ini turut membuat IHSG terpukul dengan penurunan indeks 0,8% ke posisi 4698.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,94% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13506/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13442/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13467 dari posisi 13319 perdagangan hari Rabu (18/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperlemah ke posisi 13534 setelah perdagangan sebelumnya 13386.
Dan untuk pergerakan kurs rupiah hingga akhir pasar spot hari ini akan melemah terus hingga akhir perdagangan sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13550 resistance 13439 per dollar.