Mengakhiri perdagangan pasar valas hari kempat pekan ini (19/05), kurs rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya semakin terpukul melawan kekuatan dollar AS yang sejak pagi kuasai pasar. Pelemahan rupiah hari ini jatuh ke posisi terendah sejak perdagangan bulan September 2015.
Merespon pergerakan negatif kurs rupiah sepanjang di bursa saham, aksi jual saham investor asing semakin bertambah hingga tercetak net sell sebesar Rp697 miliar. Aksi investor asing ini turut membuat IHSG terpukul dengan penurunan indeks 0,6% ke posisi 4704.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 1,38% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13565/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13442/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13467 dari posisi 13319 perdagangan hari Rabu (18/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperlemah ke posisi 13534 setelah perdagangan sebelumnya 13386.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari masih berpotensi terjadi penguatan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif meski ekspektasi akhir perdagangan forex hari ini dollar menguat.