Memantau pergerakan kurs rupiah pada perdagangan pasar spot valas dan juga antar bank hari terakhir pekan ini, rupiah Jumat pagi (20/05) bergerak negatif setelah diawal perdagangan dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya. Menurunnya nilai kurs juga seiring dengan pelemahan kurs jisdor yang dilakukan BI pergerakan dollar AS yang sedang kuasai pasar valas global dengan kekuatan Fed ratenya.
Namun lemahnya kekuatan rupiah di awal perdagangan tidak menghambat investor asing melakukan aksi bargain hunting terhadap saham-saham unggulan, dimana tercetak net buy beberapa saat setelah pasar dibuka sebesar Rp72 miliar lebih. Aksi investor asing ini memampukan IHSG bergerak positif.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13570/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13594/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini juga melemah ke 13573 dari posisi 13467 perdagangan hari Kamis (19/05).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan seiring proyeksi pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13611 resistance 13550 per dollar.