Mengakhiri perdagangan pasar valas akhir pekan ini (20/05), kurs rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya tidak berhasil melawan kekuatan dollar AS yang sejak perdagangan sesi Asia memberikan tekanan jual terhadap valas kawasan Asia. Pekan ini kembali rupiah mencetak pelemahan dalam sepekan untuk 3 pekan berturut, dan rupiah jatuh ke posisi terendah dalam 8 bulan.
Sekalipun pergerakan kurs rupiah sepanjang perdagangan negatif, namun investor asing tidak menjadi terhalang lakukan bargain hunting beberapa saham unggulan sehingga tercetak net buy sebesar Rp114 miliar. Aksi investor asing ini turut membuat IHSG rebound dengan kenaikan indeks 0,2% ke posisi 4712.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,36% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13607/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13594/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13573 dari posisi 13467 perdagangan hari Kamis (19/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperlemah ke posisi 13641 setelah perdagangan sebelumnya 13534.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari masih berpotensi terjadi penguatan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif meski ekspektasi akhir perdagangan forex hari ini dollar menguat.