Indeks harga konsumen Hong Kong pada bulan April naik 2,7% dari tahun sebelumnya karena biaya yang lebih rendah untuk paket wisata dan kenaikan tipis dalam harga sayuran segar, demikian Departemen Sensus dan Statistik Singapura menyatakan hari Senin (23/05).
Kenaikan inflasi April lebih rendah dari revisi kenaikan 2,9% bulan Maret, dan di bawah perkiraan median kenaikan 2,9% dari jajak pendapat dari lima ekonom oleh The Wall Street Journal.
Pemerintah Hong Kong mengatakan awal bulan ini diharapkan inflasi naik 2,3% tahun ini, lebih lambat dari kenaikan 3,0% pada tahun 2015.
Secara tahun ke tahun, kenaikan harga melambat untuk makanan (tidak termasuk makanan dibeli jauh dari rumah) (4,7 persen dari 5,6 persen di bulan Maret); makanan dibeli jauh dari rumah (3,3 persen dari 3,6 persen) dan jasa lain-lain (1,4 persen dari 3,7 persen)
Sedangkan percepatan terjadi untuk transportasi (2,0 persen dari 1,0 persen) dan perumahan (4,8 persen dari 3,8 persen).
Sebaliknya, tekanan datang dari barang tahan lama (-6,2 persen dari -5,1 persen); pakaian dan alas kaki (-2,2 persen dari -3,7 persen) dan listrik, gas dan air (-0,2 persen dari 0,5 persen).
Sementara, aneka barang (1,1 persen) dan minuman beralkohol dan tembakau (0,2 persen) biaya tetap tidak berubah.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang