Mengakhiri perdagangan pasar valas hari kedua pekan ini (24/05), kurs rupiah melemah sepanjang hari setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya. Tekanan dollar sangat kuat terhadap valas kawasan Asia juga dialami oleh rupiah, sentimen prospek kenaikan Fed rate menjadi penyebabnya.
Pergerakan kurs rupiah yang negatif tersebut akhirnya memangkas keberuntungan bursa saham, dimana net sell investor asing sebesar Rp34 miliar. Aksi investor asing ini turut membuat IHSG melemah dengan penurunan indeks 0,7% ke posisi 4710.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,47% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13638/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13573/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13606 dari posisi 13607 perdagangan hari Senin (24/05), sedangkan kurs transaksi antar bank diperkuat ke posisi 13674 setelah perdagangan sebelumnya 13675.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari masih berpotensi terjadi penguatan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif meski akhir perdagangan forex hari ini dollar menguat.