Bursa Saham AS ditutup melemah pada akhir perdagangan hari Senin dalam perdagangan volume rendah karena investor menunggu indikasi lebih lanjut terkait waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya.Indeks Dow Jones ditutup turun 0,05 persen, di 17,492.93, dengan penurunan tertinggi saham Microsoft. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,21 persen, pada 2,048.04, dengan sektor utilitas memimpin delapan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,08 persen, pada 4,765.78. Malam nanti akan dirilis data New Home Sales April yang diindikasikan meningkat. Jika hasil ini terealisir akan dapat menguatkan bursa Wall Street.
Bursa Asia pagi ini dibuka turun mengikuti pelemahan Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,75% pada 16.529,16. Indeks ASX 200 turun 0,19 % pada 5.309,00. Indeks Kospi turun 0,41% pada 1.947,29.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS turun 0,7 persen, pada 48,08 dollar per barel karena peningkatan produksi Iran, meskipun harga minyak mentah menahan kerugian pada data yang menunjukkan penarikan persediaan pada pusat pengiriman utama AS. Pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi turun dengan penguatan dollar AS dan kekuatiran kelebihan pasokan global.
Sedangkan harga emas spot sempat turun terendah 3,5 minggu di awal perdagangan, dan berakhir turun 0,24 persen pada 1,248.86 dollar per troy ons terganjal ekspektasi yang meningkat bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga pada awal Juni. Pada perdagangan selanjutnya harga emas berpotensi turun dengan sentimen menguatnya kenaikan suku bunga AS bulan Juni.
Dari pasar valas, Dolar AS menguat terhadap euro pada Senin setelah pejabat Federal Reserve membuat komentar hawkish terkait kebijakan moneter, sementara dolar merosot terhadap yen terpengaruh data perdagangan Jepang dan ketahanan AS untuk intervensi mata uang dari Tokyo. EURUSD turun 0.02% pada 1.1219. GBPUSD turun 0.12 % pada 1.4479. USDJPY turun 0.78 %, pada 109.22. Penguatan Dollar AS diperkirakan akan terus berlanjut dengan sentiment kenaikan suku bunga AS bulan Juni dan indikasi meningkatnya data New Home Sales nanti malam.
Dari pasar modal Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (23/05) berakhir naik 0,67 persen pada 4743.66. Penguatan IHSG terdorong aksi beli saham investor asing terpicu penguatan Rupiah. IHSG selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi pelemahan bursa global dan meningkatnya kekuatiran kenaikan suku bunga AS. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 4705-4724 dan resisten4753-4763. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: INTP, ANTM, ICBP dan BBTN.
Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama Jerman, ZEW Economic Sentiment Index Jerman dan Zona Eropa, New Home Sales AS.
Editor : Jul Allens