Harga Minyak Mentah Naik Terpicu Laporan Penarikan Persediaan AS

1195

Harga minyak mentah naik pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (25/05) setelah laporan penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu, meskipun penguatan dolar AS menahan kenaikan lebih jauh.

Persediaan minyak mentah AS turun 5,1 juta barel menjadi 536.8 juta pekan lalu, demikian rilis data dari kelompok industri American Petroleum Institute pada dinihari tadi. Hasil tersebut dua kali dari perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters.

Persediaan bensin naik 3,6 juta barel, sedangkan persediaan bahan bakar distilasi, termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 2,9 juta barel, data API menunjukkan.

Harga minyak mentah berjangka AS telah naik 56 sen menjadi $ 49,18 per barel pada 0042 GMT setelah mengakhiri sesi sebelumnya naik 54 sen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 50 sen menjadi $ 49,11 per barel, setelah ditutup 26 sen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen Terpicu Sentimen Penurunan Pasokan

Kenaikan harga minyak mentah juga didukung oleh kenaikan bursa saham AS. Bursa Saham AS membukukan hari terbaik sejak Maret dengan kenaikan lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari Selasa terdorong berbagai sentimen positif yaitu laporan lonjakan penjualan rumah baru, kenaikan harga minyak mentah dan kenaikan tajam di bursa saham Eropa. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 213,12 poin, atau 1,22 persen, di 17,706.05. Indeks S & P 500 ditutup naik 28,02 poin, atau 1,37 persen, pada 2,076.06. Indeks Nasdaq ditutup naik 95,27 poin, atau 2,00 persen, pada 4,861.06.

Lihat : Bursa Wall Street 25 Mei Berpotensi Naik Dengan Perkiraan Meningkatnya Harga Minyak

Namun harga minyak mengabaikan dampak dari dolar AS yang kuat yang dekat dengan 10 minggu tinggi terhadap euro di perdagangan Asia pada Rabu, sementara indeks dolar juga naik terhadap mata uang utama.

Sebuah dolar yang kuat biasanya membuat minyak mentah berdenominasi dollar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Dalam berita lain, beberapa produsen minyak mentah memulai kembali operasi pada Selasa di pusat energi Kanada, di mana kebakaran telah mengurangi hingga sekitar 1,5 juta barel per hari (bph) dari produksi shale.

Sementara itu, Irak memompa sekitar 4,5 juta barel per hari sekarang dan bertujuan untuk meningkatkan produksi 5.500.000-6.000.000 barel per hari pada tahun 2020, Falah Alamri, kepala Irak Organisasi Minyak Negara Pemasaran (SOMO) mengatakan pada konferensi minyak Irak, Selasa.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh pemerintah AS melalui EIA, yang diindikasikan terjadi penarikan -2,5M minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi turun jika perkiraan penurunan pasokan mingguan minyak mentah AS terealisir. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 48,50-$ 48,00, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 49,50-$ 50,00.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center

Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here