Harga gula berjangka ICE berakhir naik pada akhir perdagangan akhir pekan bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari (27/05). Harga komoditas ini mengalami penguatan dipicu peningkatan permintaan gula di India.
Kepala Executive Sakthi Sugars India, M Manickam mengatakan harga tidak mungkin turun dengan impor. Manickam mengatakan sedang melihat 26 juta ton permintaan tahunan dalam tahun berjalan. Permintaan diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,5 persen per tahun. Dia melihat konsumsi naik 1,5 juta ton setiap tahun karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,10 sen atau setara dengan 0,57 persen pada posisi 17,52 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Naik Terpicu Gangguan Panen Tebu Brazil
Secara mingguan, harga gula masih menguat 2,64 persen, terpicu gangguan produksi gula dan pelemahan dollar AS.
Dollar AS pada perdagangan akhir pekan menguat setelah pernyataan ketua Fed Janet Yellen yang menyatakan kenaikan suku bunga AS bisa meningkat pada bulan mendatang jika data ekonomi AS meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 17,00 sen dan 16,50 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 18,00 sen dan 18,50 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang