Hingga perdagangan akhir pasar spot valas sesi Asia Senin siang (30/05), kurs rupiah yang dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya berbalik arah masuk ke teritori negatif dan anjlok ke kisaran 13600 lagi. Lemahnya rupiah dipicu oleh kekuatan dollar AS terhadap semua mata uang dunia oleh sentimen kenaikan suku bunga yang akan dilakukan Federal Reserve dalam waktu dekat.
Meskipun rupiah bergerak negatif, optimisme investasi di bursa saham Indonesia masih cukup tinggi sehingga investor asing setor dananya sebesar Rp355 miliar lebih. Dan aksi investor asing ini berhasil memberikan dukungan pada IHSG yang sedang naik 0,4% ke posisi 4835.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,02% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13631/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13627/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Senin dilemahkan dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13641 dari posisi 13575 perdagangan hari Jumat (27/05), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13709 setelah perdagangan sebelumnya 13643.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan seiring proyeksi AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13653 resistance 13578 per dollar.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang



