Mengakhiri perdagangan pasar valas awal pekan (30/05), kurs rupiah yang dibuka kuat akhirnya menyerah terhadap kekuatan dollar AS diujung perdagangan. Pelemahan rupiah ini seiring dengan pergerakan kuat kurs dollar AS terhadap banyak rival-rivalnya oleh sentimen kenaikan Fed rate meskipun posisinya di pasar spot sedang waspada.
Lihat: Bursa Amerika Libur, Kekuatan Dollar AS Sesi Eropa Terpangkas
Meskipun rupiah bergerak negatif sepanjang hari, investor asing terus lakukan aksi beli saham di bursa efek hingga mencetak net buy sebesar Rp575 mikiar lebih. Aksi beli asing ini membuat IHSG berhasil menguat 0,4% pada posisi 4836.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,39% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13640/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13627/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Senin dilemahkan dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13641 dari posisi 13575 perdagangan hari Jumat (27/05), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13709 setelah perdagangan sebelumnya 13643.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan dapat menguat jika sinyal yang diberikan Janet Yellen malam ini mengecewakan dollar AS. Namun jika dollar semakin kuat oleh pernyataan gubernur Fed tersebut maka rupiah diperkirakan melemah membuka perdagangan pekan depan.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens