Hingga perdagangan akhir pasar spot valas sesi Asia Selasa siang (31/05), kurs rupiah yang dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya berbalik arah masuk ke teritori negatif dan anjlok ke kisaran 13600 lagi. Lemahnya rupiah dipicu oleh kekuatan dollar AS terhadap semua mata uang dunia oleh sentimen kenaikan suku bunga yang akan dilakukan Federal Reserve dalam waktu dekat.
Kekuatan rupiah hingga siang ini memberikan keuntungan bagi bursa saham meski indeks sedang terkoreksi, dimana investor asing setor modalnya hingga mencapai net buy sebesar Rp229 miliar lebih. Namun aksi asing ini kalah dengan profit taking investor lokal sehingga IHSG turun 0,5% ke posisi 4814.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,23% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13608/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13630/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Senin diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13615 dari posisi 13641 perdagangan hari Senin (30/05), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13683 setelah perdagangan sebelumnya 13709.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi terus kuat hingga akhir perdagangan meskipun dollar AS diprediksi kuat pada sesi sore, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13634 resistance 13593 per dollar.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang