Mengakhiri perdagangan pasar valas hari Rabu (7/06), kurs rupiah yang dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya berakhir di zona merah oleh aksi profit taking jelang akhir perdagangan. Investor asing berhenti koleksi rupiah dan memburu aset safe haven oleh buruknya data ekspor Tiongkok hari ini.
Lihat: PidatoEkspor Tiongkok Mei Merosot 4 Persen
Kondisi rupiah yang mulai lemah di akhir perdagangan juga membuat investor asing tarik dananya dari bursa saham sehingga net buy yang terbentuk sejak pagi menjadi net sell sebesar Rp55 miliar lebih. Akibat profit taking yang dilakukan asing ini membuat IHSG terpangkas 0,4% pada posisi 4916.
Lihat: IHSG 8 Juni Ditutup Turun Tergerus Aksi Profit Taking
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,09% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13269/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13253/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13241 dari posisi 13375 perdagangan hari Selasa (7/06), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13307 setelah perdagangan sebelumnya 13442.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka negatif oleh pemburuan aset safe haven hingga akhir perdagangan malam nanti.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens