Kekuatan Rupiah Kamis Terpangkas Kondisi di Eropa

737

Mengakhiri perdagangan  pasar valas hari Kamis (8/06), kurs rupiah yang dibuka lebih tinggi  dari perdagangan sebelumnya berakhir di zona merah oleh aksi profit taking jelang akhir perdagangan. Pelemahan rupiah di sesi Eropa terjadi disaat gejolak pasar keuangan global merespon kondisi ekonomi di Eropa dan Tiongkok. Kekhawatiran di kawasan Eropa terpicu oleh sentimen Brexit yang hari-hari ini ramai jadi fokus pasar seluruh Eropa.

Meskipun rupiah terkoreksi di akhir perdagangan, semangat  investor asing masukin modalnya cukup besar ke bursa saham tidak berkurang sehingga net buy yang terbentuk sejak pagi menjadi net buy sebesar  Rp410 miliar lebih. Dampak dari aksi asing ini tidak berhasil membuat IHSG Kamis menguat, indeks anjlok 0,4 persen.

Lihat: IHSG 9 Juni Berakhir Turun; Dana Asing 400 Miliar Tetap Masuk

Pergerakan kurs rupiah  di pasar sore siang  ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,14% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13287/US$ setelah  dibuka lemah  pada level Rp13225/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu  diperkuat dari perdagangan sebelumnya.

Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini  menguat  ke  13231 dari  posisi 13241 perdagangan hari Rabu (8/06), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13297 setelah perdagangan sebelumnya 13307.

Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari  diperkirakan  dibuka negatif oleh pemburuan aset safe haven hingga akhir perdagangan malam nanti.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here