Mengakhiri perdagangan pasar valas hari Kamis (8/06), kurs rupiah yang dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya berakhir di zona merah oleh aksi profit taking jelang akhir perdagangan. Pelemahan rupiah di sesi Eropa terjadi disaat gejolak pasar keuangan global merespon kondisi ekonomi di Eropa dan Tiongkok. Kekhawatiran di kawasan Eropa terpicu oleh sentimen Brexit yang hari-hari ini ramai jadi fokus pasar seluruh Eropa.
Meskipun rupiah terkoreksi di akhir perdagangan, semangat investor asing masukin modalnya cukup besar ke bursa saham tidak berkurang sehingga net buy yang terbentuk sejak pagi menjadi net buy sebesar Rp410 miliar lebih. Dampak dari aksi asing ini tidak berhasil membuat IHSG Kamis menguat, indeks anjlok 0,4 persen.
Lihat: IHSG 9 Juni Berakhir Turun; Dana Asing 400 Miliar Tetap Masuk
Pergerakan kurs rupiah di pasar sore siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,14% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13287/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13225/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13231 dari posisi 13241 perdagangan hari Rabu (8/06), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13297 setelah perdagangan sebelumnya 13307.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka negatif oleh pemburuan aset safe haven hingga akhir perdagangan malam nanti.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens