Mengakhiri perdagangan pasar valas akhir pekan (10/06), kurs rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya berakhir di zona merah oleh kondisi pasar keuangan yang tidak kondusif pasca kekhawatiran referendum Brexit. Namun secara mingguan rupiah kembali berhasil menguat untuk 3 pekan berturut dan posisi rupiah berada di puncak 5 minggu tertinggi. Selain volume penguatan mingguan pekan ini paling besar sepanjang tahun 2016.
Meskipun rupiah terkoreksi hingga akhir perdagangan, semangat investor asing masukin modalnya cukup besar ke bursa saham tidak berkurang sehingga net buy yang terbentuk sejak siang menjadi net buy sebesar Rp94 miliar lebih. Dampak dari aksi asing ini tidak berhasil membuat IHSG Jumat menguat, indeks anjlok 0,6 persen.
Lihat: IHSG 10 Juni Ditutup Turun Terganjal Pelemahan Bursa Global
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13294/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13298/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13309 dari posisi 13231 perdagangan hari Kamis (9/06), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13376 setelah perdagangan sebelumnya 13297.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan diperkirakan dibuka positif oleh pemburuan aset safe haven hingga akhir perdagangan malam nanti.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens