Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (11/06) ditutup naik tipis. Kenaikan harga kakao terpicu gangguan produksi tanaman kakao.
Harga kakao berjangka sempat tergelincir dalam volume ringan, tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat, namun diimbangi oleh sentimen tanaman pertengahan yang miskin di Afrika Barat.
Lihat : Harga Kakao ICE Naik Terdukung Perkiraan Penurunan Produksi Pantai Gading
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari harga kakao berjangka kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik tipis sebesar 5 dollar atau 0,16 persen pada posisi 3.099 dollar per ton.
Secara mingguan, harga kakao ICE mencatatkan hasil positif naik 2,28 persen, sebagian besar didukung pelemahan dollar AS dan adanya gangguan produksi tanaman kakao di Afrika Barat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 3.050 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.000 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.150 dollar dan 3.200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
