Li Ka-Shing, Brexit Bukan Akhir Segala-Galanya Tapi Merugikan Ekonomi Inggris

584

Orang terkaya Hong Kong, yang juga merupakan salah satu investor terbesar untuk UK, Li Ka-shing, 87 tahun menyerukan supaya Inggris memilih untuk tetap tinggal di Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara di seluruh Eropa.

“Jika Brexit terjadi, itu akan merugikan Inggris dan itu akan berdampak negatif ke seluruh Eropa,” kata pemimpin tertinggi CK Hutchison Holding Ltd, Li Ka-shing kepada Angie Lau dari Bloomberg Television dalam sebuah wawancara khusus, yang pertama dengan media internasional sejak 2012. “Tentu saja saya berharap bahwa Inggris tidak meninggalkan Uni Eropa.”

Meskipun berbagai survei pekan lalu menunjukkan kelompok Brexit akan menang, namun jajak pendapat dari Survation yang diambil pada tanggal 17-18 Juni lalu memperlihatkan kemenangan kelompok “Tetap” yang berada tiga persen diatas kelompok yang memilih untuk pergi.

Li telah mengumpulkan kekayaan US $ 28 miliar, terbesar ketiga di Asia setelah Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma dan Dalian Wanda Group Co, Wang Jianlin pada Indeks Bloomberg Billionaires.

Meskipun dia dikenal oleh media lokal sebagai “Superman” untuk ketajaman bisnisnya, Li telah menghadapi beberapa kemunduran akhir-akhir ini, dan yang teakhir adalah dari Inggris Raya.

Dengan tinggal 2 hari lagi referendum , perhatian Li kembali pada Inggris, di mana ia beroperasi dalam bisnis toko-tokonya seperti Superdrug dan Savers, pelabuhan, layanan telepon Three, serta gas dan distribusi listrik. Raksasa bisnisnya yang berbasis di Hong Kong, CK Hutchison menghasilkan 37 persen dari total pendapatan – sebelum bunga dan pajak – dari negara Inggris tahun lalu.

Itu berarti setiap pelemahan satu pon , yang merupakan pemain terburuk di dunia diantara Kelompok 10 mata uang tahun ini, adalah mimpi buruk bagi keuntungan CK Hutchison. Setiap kali pound bergerak sebesar 1 persen, pendapatan perusahaan raksasa milik Li akan berayun 0,5 persen pada arah yang sama, menurut Benjamin Lo, analis Nomura Holdings Co di Hong Kong.

Selain itu, jika Brexit menyebabkan ekonomi U.K. akan melambat – Gubernur Bank of England Mark Carney memperingatkan dan bahkan dapat menyebabkan resesi.

Namun apapun hasil referendum nantinya, taipan Hong Kong menunjukkan bahwa usahanya akan terus.
“Ini bukan akhir dunia jika Brexit terjadi,” kata Li.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here