Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Kamis (23/06) berakhir turun 0,46 persen pada 4874.31. Indeks LQ 45 ditutup turun 0,59 persen pada 831,00. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking investor lokal.
Aksi profit taking investor lokal terjadi dengan memanfaatkan kenaikan harga saham-saham dalam tiga hari terakhir ini.
Pelemahan IHSG juga dipicu pelemahan bursa Wall Street.
Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan hari Rabu di AS terganjal penurunan harga minyak mentah yang menekan saham energi, sementara investor berhati-hati menjelang referendum 23 Juni untuk menentukan apakah Inggris tetap atau untuk meninggalkan Uni Eropa. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,27 persen, di 17,780.83, dengan penurunan tertinggi saham McDonald. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,17 persen, pada 2,085.45, dengan sektor energi memimpin tujuh sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 10,44 poin, atau 0,22 persen, pada 4,833.32.
Lihat : Bursa Wall Street Turun Tergerus Pelemahan Minyak Mentah
IHSG sore ini tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Konsumer yang merosot -1,15%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 108 saham menguat, sedangkan 183 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 7,39 miliar saham dengan nilai mencapai 5,03 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 232.187 kali.
Lihat : IHSG 23 Juni Sesi 1 Tertekan Aksi Jual Saham Investor Lokal
Sore ini aksi beli saham investor asing terjadi. Terpantau sore ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 236,31 triliun. Aksi beli saham didukung penguatan Rupiah yang naik 0,26 persen terhadap dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika hasil referendum Inggris menetapkan Inggris tetap di Uni Eropa. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4844-4811, dan kisaran Resistance 4905-4937.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang