Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat di AS, setelah melemahnya dolar yang mendorong kenaikan sebagian besar komoditas.
Rebound datang setelah indeks dolar turun 0,5 persen, membuat komoditas dalam mata uang dollar AS lebih terjangkau bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.
Pasar juga menemukan beberapa dukungan setelah jatuh lebih dari 3 persen pada Kamis, karena para pedagang membukukan keuntungan di akhir kuartal terbaik dalam tujuh tahun.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 1,37 persen lebih tinggi, atau 66 sen, di $ 48,99 per barel dan membukukan kenaikan kuartalan sebesar 28 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent naik 68 sen menjadi $ 50,40 per barel.
Untuk minggu ini, Brent berada di jalur untuk keuntungan hampir 3 persen, dibantu sebagian oleh kembalinya pembelian dalam minyak pekan ini karena pasar keuangan terlikuidasi dipicu oleh keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa. WTI naik hampir 1,6 persen untuk minggu ini.
Sementara itu pada hari Jumat, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan jumlah kilang yang beroperasi di Amerika Serikat naik 11 menjadi total 341, menandai kenaikan keempat dalam lima minggu. Pada saat ini pengebor tahun lalu beroperasi 640 kilang minyak.
Posisi hedge fund dalam minyak telah bullish akhir-akhir ini, dengan taruhan untuk harga yang lebih tinggi naik pekan lalu sebelum pasar anjlok karena suara Brexit.
Dalam berita lain, Menteri Energi AS Ernest Moniz mengatakan ia berharap pasokan dan permintaan minyak untuk seimbang pada 2017.
Meski begitu, beberapa analis tetap pesimis terjadi kenaikan harga yang signifikan di babak kedua.
Analis di Barclays, misalnya, memangkas proyeksi harga mereka $ 3 per barel masing-masing, proyeksi Brent di $ 44 dan WTI pada $ 43 untuk sisa 2016.
“Pasar telah mengalami puncak gunung es hanya dalam hal dampak Brexit,” kata analis Barclays dalam sebuah catatan.
Pasar keuangan dan komoditas AS akan ditutup pada Senin untuk liburan Hari Kemerdekaan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi bergerak naik dengan sentimen pelemahan dolar AS mengingat belum adanya fundamental positif yang menguatkan dollar AS. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Resistance $ 49,50- $ 50,00, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 48,50 – $ 48,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang