Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Sabtu dini hari (16/07) berakhir turun terpicu perkiraan peningkatan produksi tebu di Brazil.
Harga gula mentah berjangka merosot dengan sentimen perkiraan peningkatan produksi tebu di Brazil.
Volume penghancuran tebu di pusat-selatan Brazil di paruh kedua Juni diperkirakan akan mencapai 47.070.000 ton, 0,6 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, sebuah survei analis S & P global Platts menunjukkan.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,60 sen atau setara dengan -3,01 persen pada posisi 19,31 sen per pon.
Secara mingguan harga gula masih negatif -1,33 persen, sebagian besar tergerus pelemahan minyak mentah dan aksi profit taking.
Lihat : Harga Gula ICE Naik 2 Persen Terpicu Kebakaran Pelabuhan Brazil
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan harapan peningkatan produksi tebu di Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 18,80 sen dan 18,30 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 19,80 sen dan 20,30 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang