Pergerakan IHSG pada pekan lalu (13-17 Juni 2016) secara mingguan kembali alami penguatan untuk 2 pekan berturut dengan kenaikan sebesar 2,7% ke level 5110.17. Penguatan IHSG banyak ditopang oleh penguatan indeks LQ 45 sebesar 3,2% ke level 877.48. Rally IHSG pekan lalu dipicu oleh optimisme investor asing terhadap saham-saham domestik yang memberikan imbal hasil lebih.
Laju IHSG pekan lalu banyak mendapat support dari bangkitnya kembali perdagangan aset beresiko merespon kondusifnya kondisi politik dan ekonomi Inggris yang selama ini cukup menguntungkan perdagangan aset safe haven. Pudarnya perdagangan aset safe haven membuat pergerakan saham global dilirik kembali oleh pasar.
Untuk transaksi saham yang terjadi pekan lalu, volume saham diperdagangkan mencapai 34 miliar atau menurun dari pekan sebelum libur Lebaran yang mencapai 36.7 miliar. Untuk transaksi saham yang diperdagangkan investor asing terjadi banyak aksi beli hingga tercetak net buy sebesar Rp5,4 triliun.
Adapun untuk minggu ini Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak konsolidasi dengan potensi penguatan tipis oleh perkembangan data ekonomi dalam negeri. Untuk data ekonomi dalam negeri yang mempengaruhi laju indeks pekan ini berupa pengumuman BI rate, sedangkan dari global tidak ada data yang mempengaruhi sangat kuat. Dengan tingginya indeks 2 pekan terakhir membuat pasar waspada profit taking yang cukup besar.
Lihat: Market Outlook 18-22 July 2016
Dan secara teknikal IHSG perdagangan pekan lalu yang bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli. Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak turun diatas -DI. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target resistance di level 5135 dan 5215, sedangkan support di level 4971 dan kemudian 4910.
Jul Allens/VM/VBN/ Equity Analyst at Vibiz Research Center