Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (19/07), IHSG naik 48,54 poin atau 0,95% pada 5176,04. Penguatan IHSG terdorong penguatan rupiah yang didorong meningkatnya penjualan ritel Indonesia.
Siang ini terpantau mata uang Rupiah menguat. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,22 persen pada 13,058.
Penguatan Rupiah didorong oleh Penjualan Ritel Indonesia bulan Mei 2016 secara tahunan meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2016 yang tumbuh 13,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan April 2016 yang sebesar 11,2% (yoy). Demikian rilis dari Bank Indonesia, Senin (18/07).
Kenaikan ini merupakan tertinggi dalam 11 bulan terakhir, dimana kenaikan tertinggi tercatat 22,3% pada bulan Juni 2015.
Lihat : Penjualan Ritel Indonesia Mei Naik Tertinggi 11 Bulan
IHSG siang ini terdukung oleh 9 sektor yang berada di zona hijau, dengan penguatan tertinggi pada sektor Keuangan yang naik 1,60%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 156 saham menguat, sedangkan 117 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 7,05 miliar saham dengan nilai mencapai 7,75 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 310.249 kali.
Lihat : IHSG 19 Juli Dibuka Naik Terdorong Sentimen Positif
Penguatan Rupiah mendorong aksi beli saham investor asing berlangsung. Terpantau siang ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 187,75 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas penguatan rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5096-5072, dan kisaran Resistance 5159-5190.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang