Optimisme Pabrikan Jepang Bulan Juli Stabil, Sentimen Brexit Mengancam

516

Keyakinan di pabrikan Jepang tetap stabil pada bulan Juli tetapi diperkirakan memburuk ke nol dalam tiga bulan ke depan, sebuah jajak pendapat Reuters menyatakan, dengan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa menyuramkan prospek ekonomi jepang yang bergantung dengan ekspor ini.

Tankan Reuters, yang melacak survei kuartalan tankan Bank of Japan, juga menemukan optimisme sektor jasa turun pada bulan Juli ke tingkat terendah pada April 2013 ketika BOJ memulai stimulus moneter besar-besaran untuk memperkuat ekonomi.

Jajak pendapat bulanan dari 534 perusahaan besar dan menengah diambil 01-15 Juli, dengan 266 merespon, menawarkan sekilas awal sentimen bisnis Jepang di bangun dari keputusan Brexit.

Indeks sentimen Tankan Reuters untuk produsen tidak berubah pada 3 di bulan Juli dan diperkirakan memburuk ke nol pada bulan Oktober, terseret oleh eksportir mobil, elektronik, baja dan bahan kimia.

Indeks sentimen mengurangi persentase perusahaan yang mengatakan kondisi miskin dari mereka berkata kondisi baik. Sejumlah positif berarti optimistis melebihi yang pesimistis.

Indeks sektor jasa turun menjadi 15 dari 17 pada bulan Juni, dan terlihat tidak berubah pada bulan Oktober, mencerminkan permintaan domestik yang lemah.

Sentimen bisnis suram harus menambah dorongan bagi para pembuat kebijakan untuk berbuat lebih banyak untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu, dengan pemerintah mengincar paket stimulus dari 10 triliun yen ($ 94620000000) atau lebih dan Bank of Japan di bawah tekanan untuk memperluas kebijakan lebih lanjut.

“Kita tidak bisa melihat masa depan, mengingat efek dari keuntungan yen yang cepat karena orang Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa,” seorang manajer di sebuah perusahaan kimia mengatakan dalam survei, yang perusahaan menjawab secara anonim.

“Belanja modal sedang tertunda karena ketidakpastian atas Eropa yang disebabkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa, serta perlambatan ekonomi Tiongkok, dan situasi mata uang,” kata pembuat kebijakan.

Sementara safe-haven yen telah jatuh ke sekitar 105 sejak pekan lalu karena risiko global mereda, produsen melaporkan kekhawatiran atas lonjakan lain mungkin dalam yen karena ketidakpastian atas prospek ekonomi global.

Pekan lalu Perdana Menteri Shinzo Abe memerintahkan kompilasi dari paket stimulus ekonomi pada akhir bulan ini untuk menanggapi konsumsi lemah swasta dan investasi, dan risiko eksternal. Spekulasi juga tetap hidup bahwa BOJ dapat memperluas lagi kebijakannya di pertemuan 28-29 Juli.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here