Setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan hari sebelumnya, rupiah Jumat (22/7) koreksi dan bergerak negatif merespon laju dollar AS di pasar spot terhadap rival-rival utamanya. Penguatan rupiah pagi tadi juga diikuti BI dengan meninggikan kurs referensi dan kurs transaksi antar bank. Dollar baru saja rebound dari tekanan rivalnya yang menekan pergerakannya pada perdagangan semalam.
Lemahnya kekuatan rupiah pagi ini menjadi salah satu alasan bagi investor asing ambil untung dengan menjual banyak saham-saham unggulan yang sudah tinggi sebelumnya sehingga tercetak net sell asing sebanyak Rp182 miliar. Aksi profit taking asing tersebut menjadi salah satu pemicu anjloknya IHSG pagi ini yang turun 0,4% ke posisi 5195.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13105/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13090/US$. Demikian untuk kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13102 dari posisi 13122 perdagangan hari Kamis (21/07).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh ekpektasi penguatan dollar AS sepanjang hari, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13125 resistance 13085.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens