Akibat fokus pasar keuangan global tertuju pada hasil pertemuan pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) hari Kamis dan pertemuan bank sentral Jepang (BOJ) hari Jumat, perdagangan kurs emerging market ditinggalkan. Akibatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih lemah melanjutkan perdagangan sebelumnya. Kondisi ini juga diresponi BI dengan menurunkan kurs referensi harian rupiah.
Namun lemahnya kekuatan rupiah pagi ini tidak jadi halangan bagi investor asing untuk tetap koleksi saham-saham unggulan yang sedang rendah nilainya sehingga tercetak net buy asing sebanyak Rp66 miliar. Optimisme investor asing ini tidak dapat atasi profit taking investor lokal sehingga membuat IHSG pagi ini turun 0,3% dan masuk zona merah.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13147/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13151/US$. Demikian untuk kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13150 dari posisi 13135 perdagangan hari Senin (25/07).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan meskipun penguatan dollar AS sepanjang hari terpangkas, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13184 resistance 13143.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens