Harga minyak stabil pada perdagangan sesi Asia hari Jumat (29/07), tetap di sekitar posisi terendah April sebagai perlambatan pertumbuhan ekonomi terancam memperburuk kelebihan pasokan yang berkelanjutan dari produk mentah dan olahan.
Pelemahan dollar AS mendukung kenaikan harga minyak mentah. Indeks dollar AS terpantau turun 0,29 persen terhadap sekeranjang mata uang.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 41,16, naik 2 sen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan di $ 42,78 pada 0127 GMT, naik 8 sen dari penutupan sebelumnya.
Brent mencapai level terendah sejak April di sesi sebelumnya, di $ 42,56, sementara WTI mencapai titik terendah segar $ 40,95 per barel pada Jumat pagi, dan kedua benchmark minyak mentah sekarang turun sekitar 20 persen sejak puncak terakhir mereka pada bulan Juni.
Karena kelebihan pasokan yang berkelanjutan, Goldman Sachs mengatakan pekan ini bahwa ia tidak mengharapkan pemulihan besar dalam harga dalam waktu dekat.
“Kami terus berharap bahwa harga minyak akan tetap berada dalam $ 45 per barel menjadi US $ 50 per barel rentang perdagangan sampai pertengahan 2017 dengan jangka dekat risiko miring ke sisi negatifnya,” kata bank.
Meskipun demikian, beberapa analis mengatakan baru-baru ini jatuhnya harga minyak telah berlebihan, terutama karena permintaan tetap kuat meskipun kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi di masa depan.
“Investor telah menjadi terlalu bearish pada minyak karena produksi dan persediaan bensin AS terus meningkat. Kami pikir kekhawatiran mereka tidak beralasan. Permintaan yang di AS tetap kuat, “kata ANZ Bank.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan sentimen kekenyangan pasokan global dan penguatan dollar AS jika data GDP AS Q2 malam nanti meningkat. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 40,70 – $ 40,20, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance 41,70 – $ 42,20.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang