Harga Minyak Anjlok Tembus Dibawah $40; Bursa Global Mixed

581

Bursa Saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi di tengah penurunan harga minyak dan investor mencerna data ekonomi. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,15 persen, di 18,404.51, dengan penurunan tertinggi saham ExxonMobil. Indeks S & P 500 berakhir turun 0,13 persen, ke 2,170.84, dengan sektor energi memimpin enam sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup naik 0,43 persen, ke 5,184.20.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed mengikuti bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,88% pada 16.490,17. Indeks ASX 200 naik 0,07 % pada 5.591,10. Indeks Kospi turun 0,47% pada 2.020,02.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan dinihari tadi berakhir merosot 3,7 persen, pada 40,06 dollar per barel, bahkan sempat menembus di bawah level $ 40, tertekan oleh survei yang menunjukkan produksi dalam OPEC mencapai rekor tertinggi bulan lalu di tengah penambahan terbesar kilang minyak AS dalam dua tahun. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan sentimen kekenyangan pasokan global

Sedangkan harga emas spot pada perdagangan dinihari tadi berakhir naik 0,24 persen pada 1,360.80  dollar per tory ons, terbantu ketidakpastian kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Harga emas diperkirakan akan bergerak naik dengan ketidakpastian kenaikan suku bunga AS. Namun akan mencermati pergerakan bursa global dan dollar AS yang juga akan mempengaruhi pergerakan pasar.

Dari pasar valas, pagi ini Dolar AS berada dekat posisi terendah tiga minggu setelah pelemahan data ekonomi AS melemahkan kenaikan suku bunga Federal Reserve sementara dolar Australia bersiap untuk kemungkinan kebijakan pelonggaran. Terpantau EURUSD naik 0.11% pada 1.1171. GBPUSD naik 0.19 % pada 1.3198.  USDJPY turun 0,06 persen pada 102.32. Dollar AS diperkirakan akan bergerak lemah dengan pelemahan data ekonomi AS.

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (01/08) berakhir melonjak 2,79 persen pada 5361.58. Penguatan IHSG terdorong aksi beli saham yang dipicu penguatan Rupiah dan meningkatnya realisasi investasi Indonesia dan stabilnya inflasi. Kenaikan IHSG ini merupakan tertinggi 2016. Anjloknya minyak mentah dan mixednya Wall Street dapat memicu aksi profit taking. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5249-5305, dan resisten 5393-5425. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : ADRO, EXCL, PTBA dan GGRM..

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah  Cadangan Devisa Juli, Inflasi Juli Korsel, Data Perdagangan Juni, Keputusan Suku Bunga Australia, Consumer Confidence Juli Jepang, Retail Sales Juni Hong Kong, Personal Income, Personal Spending AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here