Mengakhiri perdagangan pasar valas hari Selasa (2/8), rupiah yang dibuka lebih rendah pada awal perdagangan semakin melemah meskipun kondisi dollar AS sedang terpukul lawan rival utamanya. Rupiah alami profit taking setelah perdagangan sebelumnya berhasil mencapai posisi tertinggi sejak perdagangan 1 Mei 2015 atau 15 bulan.
Lemahnya rupiah sepanjang hari tidak membuat aliran modal asing ke bursa saham Indonesia berhenti, justru semakin membludak dan menjadi yang terbesar sepanjang tahun 2016 dengan net buy Rp2,9 triliun. Namun besarnya aliran modal asing hanya mengangkat sedikit IHSG yang naik 0,2%.
Lihat: IHSG 2 Agustus Berakhir di Zona Positif; Tarik 3 Triliun Dana Asing
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,33% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13090/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13050/US$. Namun untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13079 dari posisi 13080 perdagangan hari Senin (29/07), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13144 setelah perdagangan sebelumnya 13145.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan Selasa pagi diperkirakan dibuka positif sekalipun dollar AS mampu rebound hingga akhir perdagangan sesi Amerika.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens