Dalam perdagangan pekan ini sudah 2 hari berturut kurs rupiah bergerak lemah melawan dollar AS, dan ditengah perdagangan sesi Asia Kamis (4/8) masih bergerak di zona merah setelah awal pekan berhasil capai posisi lebih besar. Bangkitnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed beberapa hari terakhir membuat semua rivalnya bergerak waspada.
Lemahnya pergerakan rupiah Kamis pagi tidak menghentikan capital inflow yang terus mengalir hingga banjiri bursa dengan net buy Rp354 miliar. Aksi investor asing ini berhasil tinggikan IHSG, dengan kenaikan hingga 0,4 % menuju kisaran 5400.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,15% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13141/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13159/US$. Demikian untuk kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13138 dari posisi 13144 perdagangan hari Rabu (3/08).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh bangkitnya kembali sinyal kenaikan Fed rate, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13159 resistance 13127.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens