Kekuatan rupiah masuki perdagangan valas pasar spot dan juga perdagangan antar bank akhir pekan (12/8) terpangkas oleh kekuatan dollar AS setelah 2 hari berturut sebelumnya rally hingga mencapai posisi tertinggi dalam 10 hari perdagangan. Tenaga dari harapan kenaikan Fed rate membuat dollar AS ungguli pasar valas kawasan Asia termasuk rupiah.
Namun terkoreksinya kekuatan rupiah awal perdagangan tidak mematahkan semangat investor asing untuk lanjutkan setor modalnya ke bursa saham, net buy asing yang terbentuk sebesar Rp10 miliar. Suntikan modal dari investor asing ini belum berhasil mendongkrak IHSG yang terus bergerak negatif dan kini terpantau flat.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,12% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13119/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13113/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13120 dari posisi 13113 perdagangan hari Rabu (10/08).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh kekuatan fundamental dollar AS terhadap rival utamanya, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13125 resistance 13106.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens