Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari tadi, dengan tiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi baru, di tengah kenaikan tajam harga minyak dan hasil kuartalan yang kuat dari pengecer. Indeks Dow Jones ditutup naik 0,64 persen, di 18,613.52, dengan kenaikan tertinggi saham Nike. Indeks S & P 500 berakhir naik 0,47 persen, pada 2,185.79, dengan sektor energi terkemuka sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq menguat 0,46 persen, pada 5,228.40.
Bursa Asia pagi ini dibuka naik mengikuti bursa Wall Street yang didukung lonjakan minyak mentah. Terpantau Indeks Nikkei naik 0,74% pada 16.859,20. Indeks ASX 200 naik 0,63 % pada 5.542,50. Indeks Kospi naik 0,53% pada 2.059,65.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan dinihari tadi berakhir melonjak 4,27 persen di 43,49 dollar per barel, setelah komentar dari Menteri Energi Arab Saudi tentang tindakan yang mungkin untuk menstabilkan harga dan perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) bahwa pasar minyak mentah akan diperketat di paruh kedua 2016. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah tertekan kekuatiran pelemahan ekonomi global. Namun perlu dicermati sentimen bullish seperti komentar negara OPEC dan IEA yang jika terus menguat akan mengangkat harga.
Sedangkan harga emas spot pada perdagangan dinihari tadi berakhir turun 0,6 persen pada 1,338.10 dollar per tory ons, tertekan penguatan dollar AS, dan penguatan bursa Wall Street yang menyentuh rekor tertinggi, meskipun ketidakpastian atas prospek kebijakan moneter AS mencegah kerugian lebih lanjut untuk logam mulia ini. harga emas akan berpotensi naik jika perlambatan pertumbuhan ekonomi global terealisir. Namun perlu dicermati dollar AS yang jika terus menguat dapat menekan harga emas.
Dari pasar valas, Dolar AS naik 0,37 persen terhadap sekeranjang mata uang dengan focus pasar masih mencermati prospek kenaikan suku bunga AS.Terpantau EURUSD turun 0.36% pada 1.1136. GBPUSD turun 0.40 % pada 1.2954. USDJPY naik 0,66 persen pada 101.92. Dollar AS diperkirakan akan bergerak naik dengan kembali harapan kenaikan suku bunga AS dan prospek lemah pertumbuhan ekonomi global.
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Kamis (11/08) berakhir turun 0,09 persen pada 5419.09. Pelemahan IHSG tergerus aksi profit taking investor lokal.. masih tingginya optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia dapat menjadi sentiment positif bagi IHSG, didukung kenaikan bursa global dan lonjakan harga minyak mentah. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5365-5392 dan resisten 5451-5483. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BMRI, SMGR, HMSP dan WIKA.
Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini Banjir data Tiongkok : New Yuan Loans, Fixed Asset Investment, Produksi Industri, Retail Sales bulan Juli , Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Q2 Jerman, Current Account Indonesia Q2, Pertumbuhan Ekonomi Q2 Hong Kong, Prooduksi Industri Juni, Pertumbuhan Ekonomi Estimasi Q2 Zona Eropa, PPI Juli, Retail Sales Juli, Consumer Sentiment Agustus AS.
Editor : Jul Allens