Ekonomi Filipina tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua di tengah tingkat investasi yang sehat dan permintaan domestik yang kuat.
Produk domestik bruto meningkat 7 persen dalam tiga bulan hingga Juni dari tahun sebelumnya, Philippine Statistics Authority mengatakan di Manila, Kamis (18/08). Hasil ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 6,6 persen dalam survei Bloomberg dan mengalahkan ekspansi 6,8 persen pada kuartal pertama.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang menjabat 30 Juni berjanji untuk menjaga kebijakan ekonomi pendahulunya dan telah menggariskan inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja untuk mengangkat orang keluar dari kemiskinan.
Mantan walikota ini berusaha untuk melonggarkan pembatasan ekonomi dan membuatnya lebih mudah untuk melakukan bisnis, dalam upaya untuk menarik lebih banyak investasi asing. Duterte, juga berjanji untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi dan perusahaan, mempercepat belanja infrastruktur dan kemudahan aturan melindungi kerahasiaan deposito bank.
Bank sentral negara itu peken lalu mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, menandakan ia akan menunggu inisiatif mendatang oleh Duterte sebelum mengubah kebijakan.
Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas Amando Tetangco mengatakan risiko inflasi secara keseluruhan seimbang, tetapi memperingatkan bahwa “peningkatan ketidakpastian atas prospek pertumbuhan dan tindakan kebijakan moneter di negara maju utama” menjadi pertimbangan untuk kehati-hatian dalam kebijakan Filipina sendiri.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
