Mengakhiri perdagangan valas antar bank di Indonesia dan juga di tengah pasar spot sesi Eropa (19/8), rupiah semakin tertekan bersamaan dengan BI melemahkan kurs referensinya. Rupiah kesulitan melanjutkan bullish perdagangan sebelumnya oleh kuatnya dollar AS terhadap semua rivalnya. Demikian juga secara mingguan pekan ini rupiah gagal melanjutkan rebound mingguan pekan lalu.
Melemahnya kurs rupiah sepanjang hari membuat investor asing mulai melakukan profit taking baik di pasar valas maupun di pasar saham, pasar merespon kuatnya ekspektasi kenaikan Fed rate menimbang data ekonomi AS semalam. Akibatnya di pasar saham net sell yang pertama pekan ini sebesar Rp533 miliar. Dan aksi asing ini semakin membuat IHSG terjun hingga turun 0,8%.
Lihat: IHSG 19 Agustus Berakhir Turun Tertekan Aksi Profit Taking
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,33% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13163/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13117/US$. Untuk kurs referensi Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke 13119 dari posisi 13114 perdagangan hari Kamis (18/08).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan diperkirakan dibuka negatif oleh masih kuat fundamental dollar AS yang membuat mata uang utama global tersebut menguat signifikan.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens