Jelang akhir perdagangan bursa saham awal pekan (22/8), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali lanjutkan tekanan jual saham akhir pekan. Dan investor asing hari ini paling banyak melakukan aksi jualnya hingga menjatuhkan saham ke posisi terendah dalam 10 hari perdagangan.
Perseroan yang pekan lalu melaporkan kinerja keuangannya meningkat dari tahun lalu periode yang sama khususnya kinerja kredit, beberapa hari lalu memberikan kredit sebesar USD3,50 juta atau sekitar Rp46 miliar lebih dan fasilitas bank garansi USD3,22 juta kepada perusahaan perkapalan dalam negeri. BBRI memberikan kredit kepada PT Sillo Maritime Perdana Tbk yang akan digunakan untuk pemeliharaan kapal-kapal milik kliennya tersebut.
Melihat kinerja kredit perseroan selama semester pertama tahun ini, jumlah kredit BBRI meningkat dengan total penyaluran kredit sebesar Rp590,7 triliun dan rasio NPL masih aman di 0,6% untuk NPL nett.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (22/08), saham BBRI dibuka lemah pada posisi 11950 dan perdagangan saham sudah mencapai 201 ribu lot saham dengan posisi saham yang sedang tertekan ke posisi 11850. Hingga sore ini tarikan modal asing mencapai net sales Rp57,1 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBRI perdagangan sebelumnya retreat dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic bergerak keluar dari area jenuh beli ke area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak turun juga menunjukan pergerakan BBRI koreksi lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 11725 hingga target resistance di level 11950.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang