Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (24/08) berakhir turun 0,24 persen pada 5403.99. Indeks LQ 45 ditutup turun 0,34 persen pada 929,02. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan Rupiah dan minyak mentah.
Sore ini mata uang Rupiah melemah terhadap dollar AS. Pasangan USDIDR menguat 0,23 persen pada 3,252.
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (24/08) terpicu kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS, juga tertekan kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah Tiongkok bisa goyah setelah adanya dugaan penggelapan pajak di industri minyak.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot Lebih 1 Persen
Sore ini pelemahan minyak mentah masih berlanjut. Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 83 sen, atau 1,73 persen, di $ 47,27 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 49,30 per barel, turun 66 sen, atau 1,32 persen.
IHSG sore ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Konsumer yang melemah -1,16%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 149 saham menguat, sedangkan 165 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 12,46 miliar saham dengan nilai mencapai 7,98 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 310.992 kali.
Lihat : IHSG 24 Agustus Sesi 1 Turun Terganjal Pelemahan 7 Sektor
Sore ini investor asing melakukan aksi profit taking. Terpantau sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 845,23 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi naik terdorong aksi bargain hunting dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5371-5338, dan kisaran Resistance 5432-5464.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang