Jelang penutupan perdagangan saham hari Rabu (24/8), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil rebound setelah 2 hari berturut alami profit taking yang cukup besar. Kenaikan saham BMRI cukup signifikan oleh pertimbangan investor asing akan rencana melakukan penawaran umum obligasi senilai Rp5 triliun, karena pada bulan Desember tahun ini perseroan harus lunasi utang obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp3,5 triliun.
BMRI akan terbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016 pada periode 24 Agustus-7 September 2016 yang terdiri dari 3 seri, yakni seri A, seri B, dan seri C dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun. Obligasi yang mendapat peringkat idAAA dan outlook stabil ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi.
Sebelumnya dilaporkan kondisi keuangan perseroan pada semester pertama lalu drop dengan mendapatkan keuntungan sebesar Rp7,1 triliun atau lebih rendah sekitar 28,7% dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,9 triliun. Buruknya kinerja keuangan ini dipersalahkan meningkatnya biaya pencadangan pada kuartal II 2015 menjadi Rp9,9 triliun dari Rp4 triliun periode sebelumnya.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (24/08), saham BMRI dibuka kuat pada posisi 11350 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 11300. Volume perdagangan saham sudah mencapai 134 ribu lot saham dengan net buy asing mencapai Rp14 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic bergerak turun diarea tengah menuju area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan BMRI dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 11315 hingga target resistance di level 11530.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang