Raja Arab Saudi Akan Kunjungi Pembeli Utama Minyak Mentah, Tiongkok Dan Jepang

479

Tiongkok dan Jepang, pembeli minyak terbesar Arab Saudi di Asia, sedang mempersiapkan kunjungan Raja Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk memperdalam hubungan energi sebagai eksportir minyak mentah terbesar di dunia yaitu dalam rangka mempersiapkan apa yang diharapkan menjadi IPO terbesar yang belum pernah ada di dunia.

Dengan menjual sekitar 5 persen saham dari produsen minyak yang dikelola negara yaitu Saudi Arabian Oil Co, diperkirakan dana yang akan diperoleh mencapai sekitar $ 100 miliar, menjadi kunci untuk rencana kerajaan ini untuk memperluas perekonomian bangsa dari luar minyak bumi. Perusahaan juga bermaksud untuk berinvestasi di kilang-kilang minyak di Asia untuk mengunci pembeli dari negara-negara termasuk Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia dan Vietnam.

Mengingat ukuran dan potensi daya serap yang luar biasa dari investor publik dan swasta di Asia, penawaran umum perdana untuk perusahaan minyak negara, yang dikenal sebagai Saudi Aramco ini, kemungkinan akan menjadi bagian dari diskusi penting para investor, namun sampai saat ini kerajaan belum memutuskan di mana perusahaan akan terdaftar.

Pangeran Salman akan mengunjungi Tiongkok di tanggal 29-31 Agustus dan pada tanggal 4-5 September akan menghadiri KTT G20, demikian pernyataan kementerian luar negeri Tiongkok. Raja Arba Saudi ini akan bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe selama kunjungannya ke Jepang dari tanggal 31 Agustus – 3 September, demikian menurut kementerian luar negeri Jepang.

Highlights dari hubungan energi Tiongkok dan Jepang dengan Arab Saudi meliputi:
Tiongkok :
Mengimpor sekitar 1,07 juta barel minyak per hari pada semester pertama tahun ini dari Arab Saudi, terhitung sekitar 14 persen dari pasokan luar negeri negara itu.
Perusahaan milik negara, Sinopec Group, kilang minyak terbesar di dunia, dikatakan diidentifikasi oleh Arab Saudi sebagai investor strategis dalam Saudi Aramco, Daily Telegraph melaporkan pada bulan Mei.
Rusia telah menantang Arab Saudi untuk menjadi negara pemasok minyak papan atas karena telah memiliki hubungan pipa langsung dan terminal ekspor di Samudera Pasifik.
Penyulingan minyak independen di Tiongkok, yang saat ini sering disebut sebagai “teapots”, telah menjadi sumber baru pelanggan, dengan Iran muncul sebagai kompetitor yang patut dipertimbangkan sebagai pemasok minyak mentah.
Aramco sedang dalam pembicaraan awal dengan PetroChina Co yang akan bermitra dalam kilang minyak di Yunnan.
Aramco memegang 22,5 persen dari perusahaan penyulingan dan pemasaran bahan bakar di Fujian, sementara Saudi Basic Industries Corp memegang saham 50 persen di kompleks polikarbonat di Tianjin dengan Sinopec Group.
Di Arab Saudi, Sinopec Group China Petroleum & Chemical memegang saham 37,5 persen di kilang Yanbu.
Jepang :
Pengiriman minyak Arab Saudi ke Jepang pada paruh pertama tahun ini naik 8 persen menjadi 1,2 juta barel per hari, yang membuat Arab Saudi bertahan menjadi pemasok terbesar di negara itu.
Jepang berencana untuk membahas memperbaharui perjanjian yang mengizinkan Aramco untuk menyimpan sekitar 1 juta kiloliter (6.290.000 barel) minyak mentah di pulau Okinawa, serta inisiatif ekonomi lainnya.
Aramco memegang 14.96 persen dari kilang minyak Showa Shell Sekiyu KK, pemegang saham terbesar setelah Royal Dutch Shell Plc.
Aramco sedang menyelesaikan sebuah pabrik petrokimia di dalam kilang patungan dengan Jepang Sumitomo Chemical Co di Rabigh.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here