Optimisme bisnis perusahaan Korea Selatan untuk bulan mendatang meningkat tajam dari bulan sebelumnya, namun mayoritas perusahaan lokal terus memegang pandangan negatif karena melemahnya permintaan di dalam dan di luar negeri, sebuah survei menunjukkan Rabu (31/08).
Indeks survei bisnis untuk September datang ke 95, level tertinggi sejak 102,3 terdaftar pada bulan April untuk bulan berikutnya, menurut Federation of Korean Industries (FKI).
Indeks bulanan didasarkan pada survei terhadap 600 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Angka di bawah 100 berarti pesimis melebihi jumlah yang optimis, sementara pembacaan di atas benchmark berarti sebaliknya.
Indeks tetap di bawah tanda 100 selama empat bulan berturut-turut, tetapi pembacaan September menandai perubahan dari penurunan 1-point, secara bulanan dari 90,5 untuk bulan Juli menjadi 89,5 untuk bulan Agustus.
Kenaikan ini sebagian disebabkan oleh Chuseok mendatang atau liburan tradisional Korea Thanksgiving, yang jatuh pada 15 September tahun ini.
“Indeks untuk bulan Chuseok telah umumnya diperoleh dari bulan sebelumnya di masa lalu, tapi sejak tahun 2011, indeks untuk bulan Chuseok telah gagal menembus tanda 100 karena kemerosotan berkepanjangan dan tren pertumbuhan yang rendah,” yang FKI mengatakan dalam siaran pers.
Indeks pada konsumsi domestik datang ke 99,3 untuk bulan yang akan datang, dengan indeks yang terpisah pada ekspor juga jatuh pendek dari benchmark di 95,2 untuk bulan yang sama.
Ekspor Korea Selatan ini telah melemah setiap bulan sejak awal tahun lalu.
Di tengah tuntutan lamban di dalam dan di luar negeri, perusahaan lokal mengadakan pandangan positif hanya untuk kondisi persediaan mereka, pembacaan 102,8 pada persediaan, sedangkan pembacaan masing-masing 95,9 dan 95,2 poin untuk kondisi kerja dan profitabilitas.
Sementara itu, FKI mengatakan kinerja bisnis yang sebenarnya dari bagian atas 600 perusahaan datang ke 90 pada bulan Agustus, melebihi pandangan mereka sebelumnya 89,5 untuk bulan dan sedikit meningkat dari 89,7 pada bulan Juli.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
