Saham Unggulan Gerakkan Pasar, BEI Akan Berlakukan Auto Rejection Simetris September

544

Hari ini bursa saham Indonesia memperlihatkan pergerakan yang cukup kuat diangkat 8 saham-saham unggulan yang masuk kedalam 10 saham teraktif yang diperjual belikan sampai penutupan perdagangan yaitu saham SSMS, TLKM, PGAS, ADRO, SRIL, BBRI, SMRA dan ASII.

Jumlah saham yang diperdagangkan hari ini ada sekitar 6.1 miliar lembar dengan nilai Rp. 8.044 triliun, satu jumlah yang cukup fantastis untuk minggu ini, naik dari Rp. 5.9 triliun kemarin. Dari 534 saham yang terdaftar di BEI maka ada 205 saham yang bergerak naik, 105 saham bergerak turun dan 224 saham tidak aktif.

Dan untuk saham yang menduduki urutan pertama di daftar 10 saham teraktif hari ini adalah saham LMPI milik PT Langgeng Makmur Industri Tbk yang hari ini turun sebesar 14 rupiah menjadi Rp. 170 dengan frekwensi transaksi sebanyak 10.098 kali. Dibandingkan dengan urutan kedua yaitu saham SSMS, milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk yang harganya naik sebesar 25 rupiah menjadi Rp.1675 per lembar dengan value sebear Rp. 79 miliar dengan frekuensi sebanyak 8762 kali.

Saham yang tercatat paling rugi adalah saham VINS milik PT Victoria Insurance Tbk yang anjlok sampai batas akhir yaitu 10% dari harga penutupan kemarin, menjadi Rp. 72 per lembar saham.

Bank Indonesia akan mengganti menerapan batas auto rejection 10% akan dengan auto rejection simetris yang mulai berlaku awal September.

Perinciannya, kelompok harga saham di rentang Rp.50-Rp.200 memiliki batas atas dan batas bawah 35%, rentang harga Rp.200-Rp.5.000 berbatas atas dan berbatas bawah 25%, dan rentang harga di atas Rp.5.000 memiliki batas atas dan batas bawah 20%.

Pada hari ini, bursa saham Indonesia juga diramaikan dengan diterbitkannya Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap II Tahun 2016 oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) , kode saham BBTN, mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap II Tahun 2016 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp3.000.000.000.000,-, terdiri dari:
• Seri A (BBTN02ACN2) dengan nilai nominal Rp1.347.000.000.000,- jangka waktu 3 Tahun; dan
• Seri B (BBTN02BCN2) dengan nilai nominal Rp1.653.000.000.000,- jangka waktu 5 Tahun.

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2016 adalah 46 Emisi dari 36 Emiten senilai Rp65,14 Triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 295 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp281,80 Triliun dan USD50 juta, diterbitkan oleh 103 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.700,74 Triliun dan USD1.240 juta. EBA sebanyak 6 emisi senilai Rp2,32 Triliun.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here